Dialek Bahasa Jawa


Kadang tanpa kita sadari walaupun sama-sama pake bahasa jawa tapi sebanarnya bahasa jawa tengah dan jawa timur ada beberapa perbedaan yang walaupun ga fatal akibatnya tapi bisa-bisa diketawain karena penggunaan kata yang menurut kita udah tepat tapi lain halnya di daerah yang kita tempati itu. Bisa juga maksud dari pembicaraan kita ga bisa ketangkap karena perbedaan pengartian.

 

 

Yuk, Mengenal Corak Bahasa Jawa Yang Unik

 |“Sampean arek endi a?”, “Aku cah Solo, sampeyan soko Jawa Timur ya?… “Oh nek teko kene adoh gak?”. “Wah, yen aku ora ngerti e mas..”

 

bahasa Jawa, bahasa ibu

Sepenggal percakapan di atas cukup membuat orang Jawa (atau yang bisa berbahasa Jawa) bangga dengan warna yang terdapat dalam cara berkomunikasi suku terbesar di Indonesia ini. Bahasa Jawa tidak hanya terkenal dengan tingkatan kastanya, melainkan corak yang terdapat pada perbedaan baik logat maupun penulisan masing-masing daerah. Di Jawa Tengah dan Jogja khususnya Solo, bahasa Jawa dijadikan mata pelajaran pendidikan dasar sembilan tahun. Karena kultur yang mengharuskan kepada adab dan sopan santun terhadap sesama dan orang yang lebih tua maupun orang yang baru dikenal, maka bahasa yang menjadi salah satu instrumen untuk mewujudkan proses itu harus diajarkan kepada setiap anak didik keturunan maupun yang berdomisili di Solo dan sekitarnya. Ini imbas dari digunakannya bahasa Jawa sebagai bahasa kerajaan Mataram Islam di Surakarta dan Jogjakarta.

Secara umum Bahasa Jawa mengenal undhak-undhuk basa dan menjadi bagian integral dalam tata krama (etiket) masyarakat Jawa dalam berbahasa. Dialek Surakarta biasanya menjadi rujukan dalam hal ini. Bahasa Jawa bukan satu-satunya bahasa yang mengenal hal ini karena beberapa bahasa Austronesia lain dan bahasa-bahasa Asia Timur seperti bahasa Korea dan bahasa Jepang juga mengenal hal semacam ini. Dalam sosiolinguistik, undhak-undhuk merupakan salah satu bentuk register.

Terdapat tiga bentuk utama variasi, yaitu ngoko (”kasar”), madya (”biasa”), dan krama (”halus”). Di antara masing-masing bentuk ini terdapat bentuk “penghormatan” (ngajengake, honorific) dan “perendahan” (ngasorake, humilific). Seseorang dapat berubah-ubah registernya pada suatu saat tergantung status yang bersangkutan dan lawan bicara. Status bisa ditentukan oleh usia, posisi sosial, atau hal-hal lain. Seorang anak yang bercakap-cakap dengan sebayanya akan berbicara dengan varian ngoko, namun ketika bercakap dengan orang tuanya akan menggunakan krama andhap dan krama inggil. Sistem semacam ini terutama dipakai di Surakarta, Yogyakarta, dan Madiun. Dialek lainnya cenderung kurang memegang erat tata-tertib berbahasa semacam ini.

Sebagai tambahan, terdapat bentuk bagongan dan kedhaton, yang keduanya hanya dipakai sebagai bahasa pengantar di lingkungan keraton. Dengan demikian, dikenal bentuk-bentuk ngoko lugu, ngoko andhap, madhya, madhyantara, krama, krama inggil, bagongan, kedhaton.

Dengan memakai kata-kata yang berbeda dalam sebuah kalimat yang secara tatabahasa berarti sama, seseorang bisa mengungkapkan status sosialnya terhadap lawan bicaranya dan juga terhadap yang dibicarakan. Walaupun demikian, tidak semua penutur bahasa Jawa mengenal semuanya register itu. Biasanya mereka hanya mengenal ngoko dan sejenis madya.

Sedangkan penyebaran bahasa didominasi oleh penduduk Jawa yang merantau, membuat bahasa Jawa bisa ditemukan di berbagai daerah bahkan di luar negeri. Banyaknya orang Jawa yang merantau ke Malaysia turut membawa bahasa dan kebudayaan Jawa ke Malaysia, sehingga terdapat kawasan pemukiman mereka yang dikenal dengan nama kampung Jawa, padang Jawa. Di samping itu, masyarakat pengguna Bahasa Jawa juga tersebar di berbagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kawasan-kawasan luar Jawa yang didominasi etnis Jawa atau dalam persentase yang cukup signifikan adalah : Lampung (61,9%),Sumatra Utara (32,6%), Jambi (27,6%), Sumatera Selatan (27%). Khusus masyarakat Jawa di Sumatra Utara, mereka merupakan keturunan para kuli kontrak yang dipekerjakan di berbagai wilayah perkebunan tembakau, khususnya di wilayah Deli sehingga kerap disebut sebagai Jawa Deli atau Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera). Sedangkan masyarakat Jawa di daerah lain disebarkan melalui program transmigrasi yang diselenggarakan semenjak zaman penjajahan Belanda. (www.wikipedia.org)

Selain di kawasan Nusantara, masyarakat Jawa juga ditemukan dalam jumlah besar di Suriname, yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di Kaledonia Barubahkan sampai kawasan Aruba dan Curacao serta Belanda. Sebagian kecil bahkan menyebar ke wilayah Guyana Perancis dan Venezuela. Pengiriman tenaga kerja ke Korea, Hong Kong, serta beberapa negara Timur Tengah juga memperluas wilayah sebar pengguna bahasa ini meskipun belum bisa dipastikan kelestariannya.

Dari persebaran bahasa Jawa, terdapat corak dan variari bahasa (dialek) dari beberapa daerah di Jawa. Klasifikasi berdasarkan dialek geografi mengacu kepada pendapat E.M. Uhlenbeck (1964) Peneliti lain seperti W.J.S. Poerwadarminta dan Hatley memiliki pendapat yang berbeda.

Kelompok Barat

1.    dialek Banten

2.    dialek Cirebon

3.    dialek Tegal

4.    dialek Banyumasan

5.    dialek Bumiayu (peralihan Tegal dan Banyumas)

Tiga dialek terakhir biasa disebut Dialek Banyumasan.

Kelompok Tengah

1.    dialek Pekalongan

2.    dialek Kedu

3.    dialek Bagelen

4.    dialek Semarang

5.    dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati)

6.    dialek Blora

7.    dialek Surakarta

8.    dialek Yogyakarta

9.    dialek Madiun

Kelompok kedua ini dikenal sebagai bahasa Jawa Tengahan atau Mataraman. Dialek Surakarta dan Yogyakarta menjadi acuan baku bagi pemakaian resmi bahasa Jawa (bahasa Jawa Baku).

Kelompok Timur

1.    dialek Pantura Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro)

2.    dialek Surabaya

3.    dialek Malang

4.    dialek Jombang

5.    dialek Tengger

6.    dialek Banyuwangi (atau disebut Bahasa Osing)

Kelompok ketiga ini dikenal sebagai bahasa Jawa Wetanan (Timur).

Kata-kata umum (ngoko) yang membedakan antar dialek, biasanya adalah :

Jatim

Maeng onok wong guedhe, lueemu.. tuibo.. tekok genteng gruoobyaakkk !! bareng dicedheki kuejet-kejet terus muaatek !!

Jateng


Mau ono uwong jan giedhe tur lemu… ceblok soko genteng… mak tlenik…. or …mak tlebuk… njur dicedhaki, sakolo klenger banjur mati.

Jateng : ning
Jatim : ndek
Cirebon: ning / nang

Jateng : montor
Jatim : sepeda
Cirebon: motor

Jateng : sepeda
Jatim : pit
Cirebon: pit

Jateng : sithik
Jatim : thithik
Cirebon: setitik

Jateng : dhuwur
Jatim : dhukur
Cirebon: duwur

Jateng : banget - suwe banget
Jatim : temen - suwe temen
Cirebon: pisan - suwe pisan

Jateng : ngapusi - diapusi
Jatim : mbujuki - dibujuki
Cirebon: mbebodoh - dibebodoh

Jateng : marahi - diwarahi
Jatim : muruki - diwuruki
Cirebon: maiweruh - dipaiweruh

Jateng : nggatekke - digatekke
Jatim : ngreken - direken
Cirebon: nganggep – dianggep

Jatim
- tibo = manusia
- runtuh/ceblok/lugur = barang, mis : buah, buku dll

Jateng
- tibo = barang
- rutuh/ceblok = manusia

Unik kan? Hayo siapa yang mau menambahkan keanekaragaman bahasa Jawa…?

Komentar

  1. Aku mau nambahin min..
    Jawa Semarang : ......., jal?
    Jawa Jogja :........, po?
    Jawa Surabaya :......, rek?
    Jawa Surakarta :.........., tho?
    dicuekin --> Jateng : ra digagas

    BalasHapus
  2. Jawa umum: Klambimu, Mripatmu, Sepatumu, dll
    Jawa Pantura (Pati, Rembang, Kudus, Jepara, Demak, Tuban, Bojonegoro): Klambinem, Mripatem, Sepatunem.

    BalasHapus
  3. Jawa umum: Klambimu, Mripatmu, Sepatumu, dll
    Jawa Pantura (Pati, Rembang, Kudus, Jepara, Demak, Tuban, Bojonegoro): Klambinem, Mripatem, Sepatunem.

    BalasHapus
  4. Aku dari banten mau nambahin dialek banten.
    Kalo dialek banten itu kata yg berakhiran a berubah jadi e seperti dalam kata cepat jadi seperti bahasa malaysia contoh: aje=jangan ape=apa lunge=pergi dll.

    BalasHapus
  5. JCM Hub Login | Find jCM Hub Login
    Login jCM 태백 출장안마 Hub in 광주광역 출장안마 JCM Hub · Log in. · 거제 출장샵 Login 경산 출장마사지 on JCM Hub. · Connect to JCM Hub. · Join. · Register a new account. · Create a new account. · Add your username. · Create a 아산 출장마사지 new account.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unsur-unsur Puisi

Praktikum > Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi